Beberapa dari Anda yang baru-baru ini menulis copy, mungkin bertanya, “boleh gak ya pakai emoji di copywriting?” . Nah, kali ini Calibreworks ingin membantu menjawabnya.
Ketika kita sedang mengerjakan copywriting mungkin pernah terlintas perihal penggunaan emoji. Sebenarnya, penggunaan emoji di copywriting boleh-boleh saja, akan tetapi kita juga harus tau waktu dan kondisi yang tepat untuk menggunakannya.
Selain itu, emoji sendiri mempunyai banyak manfaat untuk kita dalam mengerjakan copywriting. Menurut Adobe Emoji Trend Report, hampir setengah dari responden akan mengikuti sebuah perusahaan jika menggunakan emoji dalam pemasarannya, dan 44% akan membeli produk yang diiklankan dengan menggunakan emoji.
Terlepas dari itu semua, sebelum Anda menggunakan emoji dalam copywriting, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terlebih dulu:
1. Analisa Emoji Yang Sedang Trending
2. Hindari Menggunakan Emoji secara Asal-asalan
3. Mengganti kata-kata dengan emoji secara selektif
Banyak studi juga berhasil membuktikan efektivitas penggunaan emoji untuk copywriting. Emoji untuk copywriting terbukti bisa memaksimalkan engagement yang bisa diraih oleh postingan media sosial perusahaan Anda. Salah satunya perusahaan survey Appboy yang berhasil membuktikan kenaikan engagement promosi hingga di atas 700% ketika brand menggunakan emoji untuk copywriting. Bahkan postingan-postingan promosi di Instagram juga terbukti sukses memperoleh kenaikan engagement sampai 50% ketika caption produk ditulis menggunakan emoji untuk copywriting.
Nah, gimana nih BizOw? Semoga terjawab ya. Kesimpulannya, bukan boleh atau tidak, tetapi pastikan Anda bisa menempatkan kapan harus menggunakan dan tidak menggunakan emoji.
Mau dapet informasi terupdate tentang digital marketing? Join komunitas Digitalk by Calibreworks atau subscribe newsletter, sekarang.
