Di tengah Pandemi seperti sekarang, tidak sedikit dari Anda merasakan dampak penurunan omset terhadap bisnis yang dijalankan. Eits, tetapi pandemi bukan satu-satunya penyebab, lho. Bisa jadi bisnis Anda kurang engagement, awareness atau bahkan strategi marketing yang belum efektif! Apalagi, banyaknya pesaing membuat customer semakin melakukan pertimbangan sebelum memutuskan transaksi.
Maka dari itu, penting sekali agar bisnis Anda punya sebuah cara untuk menjaga kedekatan dengan customer, dan strategi tersebut adalah Omnichannel yang akan dibahas kali ini.
Sudah pernah dengar strategi Omnichannel? Sesuai namanya Omni, artinya bisnis Anda selalu ada dimana saja dan memberikan konten, campaign di setiap marketing channel yang relevan bagi target market.
Dengan menggunakan strategi Omnichannel, maka bisnis Anda akan selalu dekat dan mengingatkan calon customer Anda secara konsisten dan masif.
Keuntungannya bukan hanya Brand Recall meningkat, tapi Anda dapat melakukan tracking secara detail berdasarkan customer journey yang sudah disiapkan. Dengan data ini, maka Anda dapat melakukan personalized campaign bagi setiap segment customer yang ujung-ujungnya meningkatkan loyalitas customer!
Sedangkan bagi customer, hal ini mempermudah mereka dalam membeli berbagai produk kapan saja dan dimana saja.
Berikut Calibreworks akan memberikan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan strategi Omnichannel, jangan lupa disimak sampai habis, ya!
1. Gunakan Teknologi dan Platform yang Tepat
Omnichannel bukan sekedar menciptakan awareness melalui banyak platform, tapi ada pertimbangan yang perlu Anda perhatikan. Lakukan riset mendalam untuk targeting ideal customer Anda, Banyak business owners membuang-buang biaya untuk berinvestasi. Jangan karena terdesak banyak pesaing yang lebih unggul, Anda sembarangan menerapkan strategi Omnichannel ini, ya.
Prioritaskan media yang Anda kuasai, menyesuaikan dengan target market bisnis, dan tentunya mempermudah aktivitas bisnis Anda. Jangan pula tergiur dengan teknologi canggih, meskipun ada banyak inovasi media atau teknologi yang canggih dan mahal. Bukan berarti hal ini menguntungkan untuk bisnis Anda dan bahkan terlihat “keren” karena menimbulkan diferensiasi dengan pesaing lainnya. Pertimbangkan seberapa efektif media yang akan dipilih hingga nilai yang akan dihasilkan untuk bisnis Anda.
2. Tiga Pendekatan Strategi Omnichannel
Terdapat 3 pendekatan strategi Omnichannel yang dapat Anda lakukan:
– Opsi Belanja yang Lebih Optimal
Pada pendekatan ini business owners membuat prioritas satu atau lebih saluran untuk diinvestasikan sebagai lintas saluran. Hal ini diupayakan agar mendukung pengalaman membeli customer, seperti brand yang menyediakan toko fisik dan toko online (masih level dasar omnichannel).
Seperti yang sedang muncul baru-baru ini, yaitu fitur Self Pick-up yang memungkinkan Anda memesan makanan secara online untuk diambil di dalam toko. Lebih efisien, bukan?
Ada banyak opsi untuk menetapkan teknologi Omnichannel yang tepat untuk bisnis, namun tetap fokus untuk meningkatkan brand awareness dan engagement brand Anda, ya!
– Campaign yang Lebih Personal
Dalam hal melakukan pendekatan dengan customer, Anda bisa menambahkan inovasi yang mempermudah bisnis Anda dalam menjangkau mereka.
Related Article : Cara Membuat Konten yang Relevan bagi Leads Bisnis Anda
Misalnya, Sephora memberikan pesan melalui aplikasinya, memberi push notification untuk prospek action dari customer, hingga pemberian konsultasi kecantikan secara online.
Untuk mencapai tingkat personalisasi ini, tentu dibutuhkan manajemen data dan integrasi teknologi yang ditingkatkan secara strategis, dan tentunya menyesuaikan kebutuhan customer maupun bisnis Anda.
– Bentuk Supporting Ekosistem
Pendekatan ini memperluas customer experience, mempermudah management content, product development, hingga community interaction yang akan terus berkembang. Menciptakan ekosistem target market yang direncanakan oleh bisnis Anda.
Misalnya, Nike menggunakan aplikasi SNKRS dan Run Club untuk melakukan interaksi dan aktivitas sport karena basic Nike yang produknya berkaitan dengan dunia sport. Tujuannya, Nike ingin men-drive komunitas yang dikendalikannya untuk menggunakan brandnya sebagai rutinitas sehari-hari.
3. Terakhir, Apa yang Ingin Bisnis Anda Raih dengan Strategi Omnichannel?
Penting bagi para business owners untuk menetapkan objektif terlebih dahulu dalam 1-3 tahun mendatang. Karena tidak semuanya dapat terjadi secara instan, seiring berjalannya waktu media atau teknologi yang Anda gunakan akan terus terimprovisasi berdasarkan trial dan error yang sudah dilalui. Pastinya juga, memulai Omnichannel tidak selalu harus mewah dan mahal, yang terpenting ada lintas saluran yang dipraktikkan dalam bisnis Anda. Pertimbangkan selalu kebutuhan target market bisnis Anda, supaya timbul loyalitas dan bisnis Anda akan semakin berkembang!
Upayakan selalu menciptakan inovasi baru. Jika gagal, persiapkan alternatif lain yang menjawab kebutuhan Omnichannel bisnis Anda.
Demikian pembahasan terkait strategi Omnichannel yang dapat Anda lakukan mulai sekarang. Mengapa harus sekarang? Jika tidak sekarang, apakah Anda ingin bisnis semakin tertinggal?
Jika Anda membaca sampai akhir, mungkin Anda memang perlu bantuan untuk menjalankan digital campaign bagi bisnis Anda. Omnichannel sendiri adalah Digital Adaptation Level ke-4 dari 5-Level yang Anda.
Jika Anda masih di Level-1, maka bukan saatnya melakukan strategi Omnichannel, karena fundamental bisnis Anda belum siap. Cari tahu di level mana bisnis Anda saat ini dengan mengambil Digital Level Audit dengan click banner dibawah ini!