fbpx
Calibre-logo-refresh-concept-1

5 Perubahan Signifikan Akibat Corona, Apa Saja Itu?

Masuknya virus corona di Indonesia berdampak tidak hanya pada kesehatan dan ekonomi masyarakatnya, Corona  juga mengubah gaya hidup akibat situasi yang serba terbatas dan berbagai kebijakan yang berlaku untuk pencegahan virus corona.

Perubahan yang paling mencolok terlihat di dalam kehidupan sosial masyarakat dan bagaimana mereka menggerakan roda perekonomian. Kini masyarakat sangat mengandalkan teknologi digital untuk tetap menjalani kehidupan sosial dan ekonomi di tengah kebijakan physical distancing dan PSBB. Apa saja sih perubahan yang terjadi akibat virus corona?

Perubahan Gaya Hidup Sosial & Budaya

Dari survei yang dilakukan, sebanyak 48 persen responden mengaku bahwa kehidupan sosial mereka terganggu akibat virus corona. Salah satu penyebabnya yaitu mayoritas masyarakat Indonesia terbiasa dengan gaya hidup gotong royong dan kentalnya interaksi sosial. Mereka berusaha mencari cara untuk tetap melakukan kegiatan bersosialisasi meskipun ada kebijakan physical distancing yang dianjurkan oleh pemerintah.

Kehadiran teknologi digital menjadi jawaban yang memecahkan masalah ini. Masyarakat kini semakin banyak yang bergantung pada teknologi dunia maya untuk berinteraksi. Belakangan, aktifitas yang lazimnya dilakukan secara bersama-sama di suatu tempat, kini dilakukan secara online. Misalnya saja video conference olahraga bersama atau photoshoot virtual, dan lainnya, seolah-olah sedang berkumpul bersama dalam satu tempat.

Work From Home

Semenjak wabah akibat virus corona, apalagi semenjak diberlakukanny PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada beberapa provinsi, sudah banyak perusahaan mulai dari level kementerian sampai perusahaan berbasis teknologi yang menerapkan kebijakan work from home atau yang akrab disebut WFH. Kebijakan WFH ini dinilai tepat dan efisien untuk mengurangi rantai penyebaran virus corona.

Proses WFH ini sangat terbantu oleh kehadiran teknologi digital, contohnya adalah dimana lazimnya meeting dilakukan tatap muka, tetapi berkat bantuan teknologi digital meeting dapat dilakukan via online melalui platform video call conference. Berkat bantuan teknologi juga semua karyawan di suatu perusahaan dapat memanage dan menjalankan teamwork dengan lebih baik dan mudah.

Masyarakat semakin terbiasa dengan transaksi Non-tunai

Data Youtap menunjukkan bahwa transaksi non-tunai di Indonesia naik secara signifikan hingga 129%. Data internalnya menemukan kenaikan transaksi non-tunai di platform tercatat dari 16 Maret hingga 22 Maret 2020. Ini terjadi dikarenakan masyarakat meminimalisir penggunaan uang tunai karena takut virus menyebar lewat uang tunai. Dalam kondisi ini masyarakat lebih memilih menggunakan uang elektronik dibandingkan uang tunai, selain lebih mudah karena tidak perlu bepergian keluar rumah untuk menarik uang dari bank, juga lebih aman karena tidak memiliki resiko penyebaran virus.

Perubahan Kebiasaan, Khususnya Belanja

Selain meningkatnya tren transaksi non-tunai , data juga mencatat bahwa terjadi perubahan dalam kebiasaan konsumen berberbelanja. Sebelum wabah virus corona, transaksi paling banyak terjadi pada jam makan siang pukul 12.00 WIB dan jam pulang kantor sekitar 17.00 WIB.

Semenjak masuknya virus corona ke Indonesia, 42 persen konsumen memilih untuk menghindari jam-jam ramai tersebut dan mulai berbelanja pada jam-jam yang sepi seperti jam 15.00 WIB. Banyak juga konsumen yang kini memilih berbelanja dengan memanfaatkan bantuan teknologi seperti menggunakan jasa titip ojek online.

Telemedicine : Naiknya Pengguna Dokter Online

Wabah corona menjadi awal kebangkitan dari telemedicine. Klinik online kini menggantikan klinik konvensional yang mulai kewalahan menangani pasien demi pasien virus corona, Selain itu pasien bisa tetap berada dirumah sambil video call dan chatting dengan dokter tanpa perlu pergi ke rumah sakit dan berada dalam satu ruangan dengan pasien yang berpotensi menulari virus.

Berkat bantuan dari teknologi, berbagai aplikasi kedokteran kini menawarkan konsultasi dokter online dengan dokter bersertifikasi. Resep dan obat bisa dikirim dengan kurir ke alamat tujuan si pasien. Tapi semua hal pasti memiliki kekurangannya, Kekurangannya adalah dokter tidak dapat memeriksa langsung pasien.

Setiap krisis pasti akan melahirkan norma-norma dan kebiasaan baru, setelah wabah ini berakhir bukan berarti masyarakat akan 100% kembali seperti semula. Dalam kasus wabah virus corona ini, gaya hidup secara digital akan menjadi hal normal baru dalam kehidupan masyarakat dan akan tetap menjaga sebagian habit online dari mereka. Pelaku bisnis pun harus peka akan perubahan ini dan memaksimalkan teknologi digital yang dimiliki agar mampu bersaing dan mampu memberikan layanan yang memuaskan bagi konsumen.

Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa untuk menjaga kesehatan! Jangan ragu untuk menghubungi kami jika Anda ingin berkonsultasi mengenai digital marketing